1).
Persiapan
(1).
Mandi dan berpakaian bersih.
(2).
Ancamana:
membersihkan diri dengan air.
a.
Tangan dibasuh dengan air.
b.
Percikan air di tangan, diminum 3x, sambil berdoa.
c.
Percikan tirtha di kepala 3x sambil mengucapkan mantram
“ pavitro
va (3x)”.
(3).
Pavitri Karana: membersihkan diri secara lahir dan batin
dengan
mantram:
(4).
Guru Stotra: Puja-puji kepada Guru Spiritual:
(5).
Penyerahan diri (Bhagavad-gītā.II.7).
2).
Membaca Bhagavad-gītā
(1).
Saat mengambil dan meletakkan Bhagavad-gītā sambil berdoa dengan
menyentuhkan kitab suci di kening.
(2).
Menerima pembicara Bhagavad-gītā dengan
hormat dan sebagaimana adanya (yakin).
(3).
Mengerti keagungannya.
(4).
Bhagavad-gītā dibaca setiap hari,
ajarannya dipakai sebagai pramana yaitu dasar hukum dalam menjalani
hidup.
(5).
Bhagavad-gītā sebagai lampu penerang,
bila ada dalam kegelapan kita tidak mau apa-apa, tidak bisa maju,
tidak ada pengetahuan suci, maka kita akan jalan di tempat. Bagi yang
tekun membaca BG akan memliki pengetahuan rohani, memiliki kesucian
batin serta jauh dari kecemasan, ketakutan, membersihkan dosa-dosa
setiap hari.
(6).
Bhagavad-gītā adalah sari-sari dari
Mahabharata dan keluar langsung dari bibir Tuhan, oleh karena itu
bagi orang yang selalu tekun membaca Bhagavad-gītā,
maka ia akan mencapai moksa.
(7).
Ancamana praktis ambil air wadah gelas dan sendok dimohonkan dengan
pavitra karana, lalu ucapkan Om Visnu (3x), ambil air pakai sendok
dengan tangan kiri teteskan 3 x di tangan kanan dan sebaliknya, lalu
usapkan kedua telapak tangan, lalu diminum 3x.
(8).
Membaca Bhagavad-gītā
a.
Setiap bab diawali dengan penjelasan, apa makna dan inti ajaran pada
bab tersebut. Bacalah dengan baik untuk memahami inti sari dari bab
tersebut.
b.
Setiap bab juga mengulas keagungan dari bab tersebut.
c.
Baca satu sloka setiap hari atau baca satu bab, atau
d.
Baca Śrī
Gītā Chalisha sampai tuntas, pada saat perayaan Gita
Jayanti (Darmayasa (2012:751).
Bhagavad-gītā)
Chalisha
berarti 40. Gītā Chalisha
berarti 40 śloka
Bhagavad-gītā yang jika dinyanyikan setiap hari pada pagi hari
setelah sembahyang pagi diyakini dapat memberikan keselamatan,
kemakmuran, dan kesejahteraan hidup lahir-bathin.
3).
Mengakhiri Membaca Bhagavad-gita
(1).
Selesai membaca Bhagavad-gītā, selalu ditutup dengan mantram:
Oṁ
tad sad iti śrīmad Bhagavad-gitā ṣūpaniṣatsu
brahma-vidyāyāṁ
yoga-śāstre Śrī
Kṛṣṇārjuna
saṁvāde.
(2).
Menutup Bhagavad-gītā dengan menyentuhkan pada kening dan
meletakkan Bhagavad-gītā pada meja/altar dengan dibungkus kain
warna kuning atau putih.
(3).
Setelah itu, baru melaksanakan kegiatan rohani yang lain (sembahyang,
berjapa, meditasi , atau yang lain).
0 comments: